BUARAN MANGGA | Komet.News —Pembangunan gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Paku Alam menuai sorotan dari berbagai kalangan masyarakat. Ketua LSM Gerakan Reformasi Masyarakat (GERAM), Samsuri, mempertanyakan kejelasan proyek pembangunan sekolah yang dinilai terkesan dipaksakan, terutama dalam hal pembelanjaan tanah di wilayah Paku Alam yang kini tengah dikerjakan.

 

Menurut Samsuri, proyek pembangunan sekolah tersebut menimbulkan tanda tanya besar karena tidak adanya papan informasi proyek (PIP) di lokasi pekerjaan. Padahal, pemasangan papan informasi merupakan kewajiban sebagai bentuk transparansi publik agar masyarakat mengetahui sumber anggaran, nilai kontrak, hingga pelaksana proyek.

 

> “Proyek ini terkesan dipaksakan, bahkan pembelian tanahnya juga tidak jelas peruntukannya. Seharusnya pemerintah transparan agar tidak menimbulkan kecurigaan publik,” ujar Samsuri kepada awak media.

 

Berdasarkan pantauan di lapangan, proses pembangunan sudah berjalan dengan aktivitas para pekerja dan material konstruksi yang tampak berserakan. Namun, papan informasi proyek tidak terlihat di area sekitar lokasi, sehingga menimbulkan dugaan adanya kurangnya keterbukaan dalam pelaksanaan proyek yang menggunakan dana publik.

 

Ketua LSM GERAM meminta dinas terkait segera memberikan klarifikasi resmi serta memastikan seluruh prosedur pembangunan, termasuk aspek legalitas tanah dan transparansi penggunaan anggaran, berjalan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

 

Pembangunan SDN Paku Alam yang berada di dekat pemukiman warga Desa Buaran Mangga juga menjadi perhatian masyarakat sekitar. Warga berharap agar pembangunan sekolah tersebut benar-benar sesuai aturan dan membawa manfaat bagi dunia pendidikan, bukan malah menimbulkan persoalan baru.

 

Komet.News akan terus memantau dan mengawal perkembangan proyek pembangunan SDN Paku Alam untuk memastikan prinsip akuntabilitas dan keterbukaan publik tetap terjaga. (Red).

About The Author

Tinggalkan Balasan