Kabupaten Tangerang – Komet.News Di tengah gencarnya program penanganan kemiskinan ekstrem dan rumah tidak layak huni, masih ada warga yang terlewat dari perhatian pemerintah. Salah satunya Ibu Ami dan Pak Saram, warga lansia di Kp Sondol RT 10 RW 03 Desa Kemuning, Kecamatan Kresek, yang hidup dalam kondisi memprihatinkan.
Ibu Ami, seorang janda sepuh, tinggal di bilik bambu rapuh bersama dua anaknya yang mengalami disabilitas mental. Rumah mereka nyaris roboh, atap bocor di banyak bagian, tanpa kamar mandi dan dapur layak. Sementara itu, Pak Saram dan istrinya juga tinggal di rumah serupa dengan dinding anyaman bambu yang bolong di sana-sini, atap lapuk, dan lantai tanah yang becek saat hujan.
> “Belum pernah ada bantuan rehab rumah. Kadang hanya dapat bantuan beras kalau ada program desa. Itu juga tidak rutin,” kata salah satu tetangga mereka yang enggan disebut namanya.
Hingga hari ini, belum ada kunjungan ataupun bantuan dari pihak kecamatan. Padahal, jarak rumah mereka dengan rumah Pak Jana, penyandang disabilitas yang baru-baru ini dikunjungi Camat Kresek Tatang Suryana dan Kapolsek Kresek AKP A. Suryadi, hanya terpaut kurang dari seratus meter.
Warga mempertanyakan mengapa bantuan terkesan tebang pilih. Jika kunjungan kepada Pak Jana bisa dilakukan cepat dengan membawa sembako, mengapa dua keluarga lain yang kondisinya bahkan lebih memprihatinkan justru belum tersentuh?
Otoy, Sekjen LMPI (Laskar Merah Putih Indonesia) MAC Kresek menegaskan, “Kami sudah berkali-kali menginformasikan kondisi mereka. Tapi belum ada tindakan. Apa menunggu viral dulu baru dibantu? Jangan sampai perhatian hanya diberikan ketika ada sorot kamera.”
Sementara itu, Buyung E., Humas YLPK PERARI DPD Banten, meminta pemerintah desa dan kecamatan lebih proaktif melakukan pemetaan sosial secara menyeluruh. “Tugas pemerintah bukan menunggu laporan warga. Mereka harus jemput bola. Jangan biarkan rakyat hidup dalam penderitaan seperti ini,” tegasnya.
Hingga kini, Ibu Ami dan Pak Saram hanya berharap rumah mereka bisa direnovasi agar layak dihuni di usia senja. Tak banyak yang mereka minta, cukup tempat tinggal yang aman saat hujan dan panas, serta perhatian agar merasa masih dihargai sebagai rakyat yang berhak hidup layak.
> Karena kepedulian bukanlah tontonan, tapi kewajiban kemanusiaan.