KOTA TANGERANG | KOMET.NEWS – Kepedulian sosial kembali hadir melalui aksi nyata komunitas Sahabat Kehidupan. Pada Sabtu (18/10/2025), para relawan turun langsung memberikan donasi kepada Pak Wawan Irawan (38), yang kini tinggal di kontrakan petak RT.002/RW.006, Kelurahan Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.
Pak Wawan merupakan seorang pejuang kanker langka jenis sarkoma yang menyerang paha kanannya. Penyakit ini telah ia lawan selama tiga tahun terakhir, disertai rasa sakit luar biasa yang semakin melemahkan kondisi fisiknya.
Perjalanan penyakit tersebut bermula setelah dirinya mengalami kecelakaan lalu lintas, terlindas mobil Fortuner (SUV). Dari kejadian itu muncul benjolan kecil sebesar kelereng yang seiring waktu membesar hingga kini membuatnya tak lagi mampu berdiri atau beraktivitas.
Berbagai upaya medis telah ditempuh, mulai dari pengobatan di Puskesmas, RS Sari Asih Cipondoh, RS MNC Tangerang, hingga akhirnya dirujuk ke RS Dharmais, tempat ia didiagnosis mengidap kanker ganas (neoplasma mesenkimal). Kini, Pak Wawan hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur, dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Di tengah ujian tersebut, istrinya Ibu Emi Nurjamil (35) menjadi sosok tangguh yang setia merawat sang suami sambil berjuang memenuhi kebutuhan tiga anak mereka. Dengan hanya mengandalkan warung kecil di depan kontrakan dan menanggung biaya sewa Rp1 juta per bulan, ia tetap tegar mendampingi suaminya menjalani pengobatan.
> “Sejak sakit, istrinya hanya berjualan warung kecil di depan kontrakan. Dalam 3,5 tahun ini, Bu Emi dengan sabar merawat dan mengantar Pak Wawan bolak-balik ke rumah sakit,” ujar Gusti, relawan Sahabat Kehidupan.
Melalui Program Open Donasi yang dibuka sejak 9 hingga 15 Oktober 2025, komunitas Sahabat Kehidupan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp3.500.000,-. Bantuan tersebut disalurkan dalam bentuk:
✅ Pampers senilai Rp672.000,-
✅ Keperluan tambahan sebesar Rp150.000,-
✅ Sisa dana Rp2.678.000,- diserahkan langsung kepada keluarga Pak Wawan
> “Kami pastikan tidak ada satu rupiah pun yang kami potong. Biaya operasional seluruh kegiatan ini kami tanggung secara pribadi oleh masing-masing relawan,” tegas Masril, perwakilan relawan.
Meski kondisi Pak Wawan kini semakin lemah dan menurut penuturan sang istri dokter telah angkat tangan, semangatnya untuk sembuh masih begitu kuat. Keyakinan akan mukjizat Tuhan menjadi sumber harapan yang terus menyala, menguatkan dirinya dan keluarganya untuk bertahan.
Sahabat Kehidupan menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh donatur dan masyarakat yang telah memberikan dukungan, baik dalam bentuk doa maupun bantuan finansial.
> “Sedikit dari kita mungkin terasa kecil, tetapi bagi mereka yang tengah berjuang, itu adalah harapan besar untuk terus bertahan,” tutup pernyataan relawan penuh haru.
📸 Seluruh proses penyerahan donasi telah didokumentasikan dalam bentuk foto dan video sebagai laporan pertanggungjawaban resmi kegiatan.
—
Salam hangat penuh kasih dan kepedulian Sahabat Kehidupan. (Red).
